Contohnya yaitu Hacking pada social media seperti facebook,twitter,dll. Ini terjadi akbiat si pemgguna memasukkan password dengan huruf saja atau dengan angka saja untuk memudahkan kita mengingan password tersebut. Ketika kita sedang mambuat account social media atau email atau apasaja yang membutuhkan login password biasanya tertara bahwa kombinasi dari password tersbut adalah huruf dan angka atau digabungkan dengan tanda lain. Si hacker ini biasanya menyerang password pengguna yang menggunakan huruf saja atau angka saja. Jangankan hacker orang awam pun bisa melakukannya yaitu dengan cara mengganti password seseorang. . Misalnya Percobaan yang dilakukan adalah terdapat file berisi nama depan, nama kecil, nama jalan, nama kota dari kamus ukuran sedang disertai dengan pengejaan dibalik, nomor plat mobil yang valid dan string-string pendek karakter acak. Isian di file dicocokkan dengan file password. Hasil percobaan menunjukkan lebih dar cocok dengan password digunakan pemakai di file password.
Cara pencegahannya antara lain Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai sehingga mencapai panjang password tertentu, Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini untuk membatasi peluang password telah diketehaui atau dicoba-coba pemakai lain. Setiap kali pemakai login, pemakai menggunakan password berikutnya yang terdapat di daftar password, pemakai direpotkan keharusan menjaga agar buku passwrod-nya jangan sampai dicuri. Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberii satu daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya dan tak perlu menuliskan di kertas. Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanayaan-pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa jawaban yang diberikan.
Contoh kasusnya Misalnya si A memiliki account facebook, Ketika dia ingin membuka account tersebut ternyata passwordnya salah lalu si A mencoba terus tapi tetap saja tidak bisa,si A beranggapan bahwa account facebook yang dia punya telah di hack oleh seseorang dengan cara mengganti password dari account yang dia punya. Ketika si Hacker sedang menggunakan account milik si A dang mengutak atik facebook si A yaitu merubah photo profil,memasukkan update yang tidak jelas dan berkomunikasi dengan Teman teman si A yang sedang online dengan kata kata yang tidak wajar. Kejadian ini sangat merugikan si pengguna tersebut karena kebanyakan hacker tidak merubah nama dari si pengguna tersebut.
AW's Blog
Kamis, 14 Januari 2016
Kamis, 05 November 2015
Proposal Telekomunikasi
CONTOH PROPOSAL TELEKOMUNIKASI
NAMA KELOMPOK :
AGUNG WICAKSONO (10112380)
APRILIAN HANANSYAH (11112017)
M.ILHAM GOZALI (14112797)
RIFQI NURFADHILLAH (16112356)
REDHA PUTRA (1B114943)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman yang semakin modern ini, perkembangan teknologi semakin canggih dan banyak diminati, yang salah satunya adalah alat telekomunikasi. Dengan harga alat telekomunikasi yang semakin murah, membuat banyak orang yang menggunakannya. Alat tersebut sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang, karena kegunaannya yang membuat efektif dan efisien dalam berkomunikasi dan pengerjaan sesuatu.
Dari alat telekomunikasi tersebut, tidak akan terlepas dari operator yang digunakan. Perusahaan operator telekomunikasi selular gencar untuk melakukan promosi-promosi yang menarik dalam segala layanannya, seperti dari tarif telepon, sms, koneksi internet, e-banking dan lain-lain. Perusahaan operator telekomunikasi terdiri dari jaringan GSM dan CDMA. Di Indonesia, operator selular yang menggunakan jaringan GSM yaitu Telkomsel, Indosat (IM3, Indosat Mentari dan Indosat Matrix), XL Axiata, Natrindo (Axis) dan Hutchison (Three) sedangkan operator dengan jaringan CDMA yaitu Bakrie Telecom (Esia), Indosat (StarOne), Mobile-8 (Fren, Hepi dan Mobi), Sampoerna Telekom (Ceria), Smart Telecom (Smart), Telkom (Flexi).
Maraknya promosi yang dilakukan operator telekomunikasi, membuat penulis ingin mengetahui keadaan keuangan diantara perusahaan operator selular tersebut. Dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan menganalisis perusahaan-perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia yang go public.
Laporan keuangan merupakan alat pengukur bagi keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari periode satu ke periode berikutnya atau membandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mempunyai peran penting bagi pihak luar yaitu kreditor dan investor. Diantara kedua perusahaan tersebut, penulis ingin mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik atau sehat.
Dalam hal ini, penulis akan menilai kinerja keuangan perusahaan operator telekomunikasi selular tersebut dengan menggunakan metode Rasio Keuangan. Metode itu sendiri merupakan metode yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menggunakan beberapa rasio yaitu diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas (leverage), aktivitas dan rentabilitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka untuk mempermudah pembahasan, penulis merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut:
a. Apakah Current Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
b. Apakah Debt to Asset Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
c. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
d. Apakah Total Asset Turnover berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
e. Apakah Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
f. Apakah Return On Investment berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
g. Apakah Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio , Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Return On Investment secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
1.3 Batasan Masalah
Agar pokok permasalahan dalam penulisan ilmiah ini tidak melebar terlalu jauh, maka penulis membatasi masalah hanya data laporan keuangan triwulan dari tahun 2007 s/d tahun 2011 pada beberapa perusahaan operator telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk menganalisis Current Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
b. Untuk menganalisis Debt to Asset Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
c. Untuk menganalisis Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
d. Untuk menganalisis Total Asset Turnover berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
e. Untuk menganalisis Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
f. Untuk menganalisis Return On Investment berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
g. Untuk menganalisis Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio , Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Return On Investment berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada perusahaan telekomunikasi yang go publik?
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter yaitu jenis data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal.
Dalam melakukan penelitian ini penulis memperoleh data dari sumber data sekunder yaitu laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Dimensi Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan perusahaan telekomunikasi dari periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian yang terdiri dari variabel dependen dan variabel independen diuraikan sebagai berikut :
1. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Yang dijadikan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on Assets (Y).
2. Variabel Independen
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari :
· Current Asset (X1)
· Debt to Asset Ratio (X2)
· Debt to Equity Ratio (X3)
· Total Asset Turnover (X4)
· Net Profit Margin (X5)
· Return on Investment (X6)
3.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
merupakan keseluruhan dari objek dalam penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud yaitu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang go public (terdaftar di BEI).
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek untuk diteliti lebih lanjut. Sampel dari penelitian ini, yaitu:
1) PT XL Axiata Tbk
2) PT Indosat Tbk
3) PT Bakrie Telecom Tbk
4) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Metode pengambilan sampel yang penulis gunakan adalahpurposive sampling, dengan pertimbangan adanya kesamaan dalam kelengkapan data yang dibutuhkan penulis yaitu periode laporan keuangan triwulan 5 tahun terakhir ini (2007 s/d 2011).
3.5 Definisi Operasional Variabel
Penilaian sehat atau tidaknya suatu perusahaan biasanya dilihat dari kinerja perusahaan yang dapat diketahui lewat analisis laporan keuangan.
Variabel-variabel yang diteliti diantaranya:
1. Variabel Dependen (Y)
Merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (X). Variabel dependen pada penelitian ini diukur oleh Return On Assets (ROA). ROA merupakan ukuran tingkat profitabilitas ditinjau dari jumlah asset yang dimiliki. Indikatornya adalah semakin tinggi rasio tersebut maka semakin baik.
2. Variabel Independen (X)
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Y). Variabel independen yang dipergunakan dalam penelitian ini diantaranya:
a) Current Asset (X1)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio likuiditas. CR merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.
b) Debt to Asset Ratio (X2)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio solvabilitas. DAR merupakan rasio yang mengukur persentase total harta yang disediakan untuk kreditor.
c) Debt to Equity Ratio (X3)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio solvabilitas. DER merupakan rasio yang mengukur persentase total ekuitas yang disediakan untuk kreditor.
d) Total Asset Turnover (X4)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio aktivitas. TAT merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu.
e) Net Profit Margin (X5)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio profitabilitas. NPM merupakan rasio yang mengukur laba bersih yang dihasilkan dari setiap nilai penjualan.
f) Return on Investment (X6)
Variabel independen ini adalah bagian dari rasio profitabilitas. ROI merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dari aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diringkas dalam tabel berikut:
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penganalisaan terhadap data. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka berikut analisis data yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji kebenaran hipotesis bersama penjelasannya:
3.6.1 Analisis Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukannya analisis regresi berganda, diperlukan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik, yaitu sebagai berikut:
1. Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ada korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi berarti terdapat problem multikolinieritas. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks kolerasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolineritas (Imam Gozali, 2001).
2. Uji Autokorelasi
Menurut Sutanto (2001) suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson dengan ketentuan sbb:
· Bila nilai durbin antara -2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi atau tidak terjadi autokorelasi.
· Bila nilai durbin dibawah -2 dan diatas. +2 berarti asumsi independensi tidak terpenuhi atau terjadi autokorelasi.
(Untuk menentukan uji ini dapat dilihat pada output regresi linear ganda tabel Model Summary kolom Durbin-Watson)
3.6.2 Analisis regresi berganda
Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang telah disajikan, maka teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e
ket : y = Variabel terikat
a = Konstata
b1....b4 = Koefisien regresi X1…..X6
X1 = Current Ratio
X2 = Total Debt to Total Asset Ratio
X3 = Total Debt to Equity Ratio
X4 = Total Asset Turnover
X5 = Net Profit Margin
X6 = Rate of Return on Investment
Y = Return on Asset
Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS akan dilakukan analisis secara diskriptif dan pembuktian hipotesis.
3.6.3 Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t)
a. Uji serempak (Uji F)
Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian regresi secara keseluruhan dengan rumus hipotesis sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
Ha : bi = minimal satu koefisien ¹ 0
Pengujian dengan uji F variansnya adalah dengan membandingkan Fhitung (Fh) dengan Ftabel (Ft) pada α = 0,05 apabila hasil perhitungannya menunjukkan:
1) Fh ≥ Ft, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Artinya variasi dari model regresi berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat).
2) Fh < Ft, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Artinya variasi dari model regresi tidak berhasil menerangkan variasi variabel bebas secara keseluruhan, sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel tidak bebas (variabel terikat).
b. Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua, langkah oertama yang dilakukan adalah menentukan koefisien regresi (bi) yang paling besar, selanjutnya dilakuakukan pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun rumusan hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0
Ha : bi ¹ 0
Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan thitung(th) dengan t tabel (tt) pada a 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan:
1) th ≥ tt maka H0 ditolak dan Ha diterima
Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel variabel terikat dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji.
2) th < tt maka H0 diterima dan Ha ditolak
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji.
Pengujian dapat dilakukan juga dengan melihat dari nilai signifikannya, yaitu:
Ø Jika nilai signifikan / P-Value > 0,05 ; maka Ho diterima
Ø Jika nilai signifikan / P-Value < 0,05 ; maka Ho ditolak
3.6.4 Analisis Uji Korelasi dan koefisien determinasi
Uji korelasi merupakan suatu metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang datanya kuantitatif. Selain dapat mengetahui derajat keeratan hubungan korelasi juga dapat digunakan untuk mengetahui arah hubungan dua variabel numerik, misalnya apakah hubungan berat badan dan tinggi badan mempunyai derajat yang kuat atau lemah dan juga apakah kedua variabel tersebut berpola positif atau negatif. (Armaidi, 2010)
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
1. 0,00 – 0,199 = sangat rendah
2. 0,20 – 0,399 = rendah
3. 0,40 – 0,599 = sedang
4. 0,60 – 0,799 = kuat
5. 0,80 – 1,000 = sangat kuat
Koefisien determinasi adalah proporsi keragaman atau variansi total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier. (Draper, 1992). Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2. Nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh peubah yang lain (galat atau peubah lainnya).
Minggu, 01 November 2015
Senin, 28 September 2015
Telekomunikasi
Perkembangan Industri Telekomunikasi dan Penyiaran di Indonesia, saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari sudut pandang teknologi, tren sekarang telah berevolusi dari narrowband ke broadband, dari tradisional menuju Next Generation Network, sedangkan dari sudut bisnis layanan, tren saat ini telah menuju ke layanan data. Sampai saat ini, jumlah Penyelenggara jaringan Telekomunikasi di Indonesia mencapai 12 Operator (terbanyak di Asia) yaitu terdiri dari 8 Operator Seluler (Telkomsel, Indosat, XL, NTS, HCPT, Smart, Mobile 8, STI), 4 Operator FWA (Bakrie Telecom, Telkom Flexy, Mobile 8, StarOne) dan 2 Operator PSTN (Telkom, BBT). Besarnya jumlah Penyelenggara jaringan dan penyelenggara layanan ini akan menimbulkan kompetisi yang sangat ketat dan cenderung menuju ke perang tarif (seperti yang terjadi saat ini). Para penyelenggara Telekomunikasi ini berkompetisi untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya dengan menawarkan berbagai layanan yang inovatif dengan tarif yang semurah-murahnya. Kondisi persaingan sebagaimana dimaksud di atas, berpotensial mengakibatkan ARPU dan AMPU (voice dan sms) semakin menurun serta jumlah churn rate yang justru meningkat. Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap proses investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Mengacu pada pola kerjasama yang sudah diterapkan di berbagai negara maka pola kerja sama dengan para penyelenggara Telekomunikasi/Penyedia Layanan (Mobile Network Operator/MNO) lain, sangat penting dilakukan. Pola kerjasama yang dimaksud dikenal sebagai Mobile Virtual Network Operation (MVNO).
Dalam pola kerjasama seperti ini, MVNO dipandang akan dapat membantu MNO dalam pembangunan infrastruktur, memperluas jangkauan serta layanan, melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran dan pengembangan produk. Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa MVNO akan dapat berperan dalam penurunan biaya investasi dan operasional, serta akan membantu peningkatan jumlah pelanggan dan pendapatan (revenue) MNO. Berhasil atau tidaknya penerapan MVNO dalam suatu industri Telekomunikasi tidak bisa lepas dari dukungan Pemerintah. Peran Pemerintah dalam penerapan MVNO di suatu negara, dalam hal ini Indonesia, sangat diperlukan untuk mengatur penerapan MVNO baik aspek teknis maupun aspek bisnisnya. Peran Pemerintah juga diharapkan dalam rangka meletakkan kerangka pengaturan MVNO menuju ke era NGN dimana MVNO, bersama dengan Infrastructure Sharing dan Open Access akan menjadi kunci utama dalam penerapan NGN di era konvergensi nantinya. Kontribusi tulisan ini akan mencoba memberikan gambaran mengenai MVNO secara umum serta rencana implementasinya di Indonesia. Diharapkan kontribusi ini akan dapat membantu Pemerintah untuk dapat mengeluarkan rekomendasi secepatnya dalam mereliasikan penerapan MVNO di Indonesia.
sumber :
http://artikelkamustelekom.blogspot.com
wikipedia.com
Dalam pola kerjasama seperti ini, MVNO dipandang akan dapat membantu MNO dalam pembangunan infrastruktur, memperluas jangkauan serta layanan, melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran dan pengembangan produk. Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa MVNO akan dapat berperan dalam penurunan biaya investasi dan operasional, serta akan membantu peningkatan jumlah pelanggan dan pendapatan (revenue) MNO. Berhasil atau tidaknya penerapan MVNO dalam suatu industri Telekomunikasi tidak bisa lepas dari dukungan Pemerintah. Peran Pemerintah dalam penerapan MVNO di suatu negara, dalam hal ini Indonesia, sangat diperlukan untuk mengatur penerapan MVNO baik aspek teknis maupun aspek bisnisnya. Peran Pemerintah juga diharapkan dalam rangka meletakkan kerangka pengaturan MVNO menuju ke era NGN dimana MVNO, bersama dengan Infrastructure Sharing dan Open Access akan menjadi kunci utama dalam penerapan NGN di era konvergensi nantinya. Kontribusi tulisan ini akan mencoba memberikan gambaran mengenai MVNO secara umum serta rencana implementasinya di Indonesia. Diharapkan kontribusi ini akan dapat membantu Pemerintah untuk dapat mengeluarkan rekomendasi secepatnya dalam mereliasikan penerapan MVNO di Indonesia.
sumber :
http://artikelkamustelekom.blogspot.com
wikipedia.com
Jumat, 29 Mei 2015
TUGAS PROPOSAL PENULISAN ILMIAH
Contoh Proposal Penilitian Ilmiah
TUGAS PROPOSAL PENULISAN ILMIAH
PROPOSAL PENULISAAN ILMIAH
PEMBUATAN WEBSITE APOTEK GUARDIAN DENGAN MENGGUNAKAN
MACROMEDIA DREAMWAVER 8, PHP DAN MYSQL
Diajukan oleh
Agung Wicaksono
NPM : 10112380
PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
PEMBUATAN WEBSITE APOTEK GUARDIAN DENGAN MENGGUNAKAN
MACROMEDIA DREAMWAVER 8, PHP DAN MYSQL
I. UMUM
Informasi merupakan sesuatu yang berguna bagi suatu
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan, oleh sebab itu setiap perusahaan dituntut
untuk mempunyai sistem informasi yang handal dalam menunjang proses pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam pembuatan sistem
informasi yang handal, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu pembuatan
website di internet.
Untuk itu Apotek Guardian bertujuan untuk membuat sebuah
sistem informasi berbasis website, hal ini diharapkan dapat membantu Apotek
Guardian dalam memberikan informasi tentang apotek Guardian ke
masyarakat, dengan begitu masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi yang
ada dalam web tersebut. Misalnya informasi berbagai jenis obat, dan
kegunaan dari setiap obat yang ditawarkan oleh Apotek Guardian, sehingga
memudahkan masyarakat dalam mengambil keputusan dalam menetapkan obat mana yang
akan dibeli sebagai keperluannya.
Berdasarkan
seluruh uraian diatas penulis tertarik untuk membuat sebuah website apotek
Guardian dalam sebuah penulisan ilmiah dengan judul: “Pembuatan
Website Apotek Guardian Dengan Menggunakan Macromedia Dreamwaver, Php dan
MySQL”
II. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan
pokok permasalahan yang penulis kemukakan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai apotek Guardian.
III. KERANGKA PENULISAN
Dalam penulisan ilmiah
ini terdiri dari empat bab utama yang didalamnya terdiri atas sub sub bab,
sebagai berikut:
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Informasi merupakan sesuatu yang berguna bagi suatu
perusahaan dalam mencapai suatu tujuan, oleh sebab itu setiap perusahaan
dituntut untuk mempunyai sistem informasi yang handal dalam menunjang proses
pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam pembuatan sistem
informasi yang handal, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu pembuatan
website di internet.
Untuk itu Apotek Guardian bertujuan untuk membuat sebuah
sistem informasi berbasis website, hal ini diharapkan dapat membantu Apotek
Guardian dalam memberikan informasi tentang apotek Guardian ke masyarakat,
dengan begitu masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi yang ada dalam web
tersebut. Misalnya informasi berbagai jenis obat, dan kegunaan dari setiap
obat yang ditawarkan oleh Apotek Guardian, sehingga memudahkan masyarakat dalam
mengambil keputusan dalam menetapkan obat mana yang akan dibeli sebagai
keperluannya.
1.2. Ruang Lingkup
Pembuatan
website Apotek Guardian ini hanya membahas mengenai jenis-jenis obat yang
tersedia di appotek Guardian, kegunaan dari obat yang ditawarkan, kosmetik
(bedak, shampoo, sabun, dll), dan info kesehatan.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah membuat website
Apotek Guardian untuk memberikan informasi tentang jenis-jenis obat yang
tersedia di Apotek Guardian dan diharapkan dapat berguna bagi masyarakat
sekitar. Website ini dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop Cs, Macromedia
Dreamwaver 8, PHP dan My SQL.
1.4 Metode Penulisan
1. Analisis Masalah
Pada tahap ini, penulis menganalisis suatu masalah tentang
kurangnya informasi yang masyarakat ketahui mengenai jenis-jenis obat, dan
kegunaan dari obat yang ditawarkan oleh Apotek Guardian, sehingga penulis
mencari solusi agar dapat memecahkan permasalahan tersebut
dengan membuat website apotek Guardian.
2. Mengumpulkan Isi
Konten
Mengumpulkan isi/ konten yang berhubungan dengan penulisan
ilmiah ini. Isi/ konten diperoleh melalui proses wawancara
dan meminta data ke-pemilik apotek.
3. Membuat Struktur
Navigasi
Membuat struktur navigasi, meliputi pembuatan struktur
navigasi menu dan admin, beserta storyboard-nya.
4. Merancang Tampilan
Website
Merancang desain output tampilan website dengan menggunakan
Adobe Photoshop Cs Dan Macromedia Dreamwaver 8.
5. Membuat Coding Program
Tahap
ini merupakan tahap implementasi dari tahap perancangan, yaitu mengubahnya
menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh bahasa komputer melalui proses
coding, dengan membuat program dan database menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan MySQL.
6. Uji Coba Website
Pada
tahap ini, penulis melakukan uji coba website. Apabila pengujian itu telah
sesuai dengan rancangan program yang penulis buat, maka pemrograman tersebut
dapat dikatakan berhasil.
7. Implementasi
Tahap ini adalah tahap terakhir yang dilakukan penulis,
yaitu mengupload dan mempublikasikan website.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang pengertian apotek,
internet, struktur navigasi, storyboard, PHP, My SQL, ERD rancangan database
dan normalisasi, Adobe Photoshop Cs, Macromedia Dreamwaver 8.
BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah Apotek
Guardian, struktur navigasi, storyboard, ERD rancangan database dan
normalisasi, langkah-langkah pembuatan website, langkah-langkah pembuatan
animasi, perancangan input/ output, langkah-langkah upload dan alamat hosting
yang digunakan, spesifikasi hardware dan software.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan tentang
masalah-masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian serta
saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil
penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Apotek
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes
RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No.
922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek,
yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada
masyarakat.
2.2. Pengertian Internet
Internet (Interconnection Networking) dapat diartikan
sebagai hubungan dari berbagai komputer dengan berbagai tipe yang berbeda yang
membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia atau yang mencakup
jaringan komputer global dengan melalui jalur komunikasi yang tersedia, seperti
telepon. Yang mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini adalah
protokol, protokol dalam jaringan internet ini dibagi menjadi tiga tingkat
lintasan kerja. Yaitu : protokol jaringan (IP), protokol angkut (TCP) dan
protokol aplikasi. Yang masing-masing protokol tersebut mempunyai tugas dan
fungsi yang berbeda.
2.3. Struktur Navigasi
Struktur navigasi adalah urutan alur informasi dari suatu
aplikasi multimedia. Dengan menggunakan struktur navigasi yang tepat maka suatu
eplikasi mutimedia mempunyai suatu pedoman dan narah informasi yang jelas.
Dalam pembuatan aplikasi multimedia terdapat empat macan bentuk dasar struktur
navigasi yang digunakan, yaitu : Struktur Navigasi Linear, Struktur Navigasi
Non Linear, Struktur Navigasi Hierarchi, dan Struktur Navigasi Composite.
2.4. Storyboard
Story Board merupakan bagian dari program yang dapat
berhubungan langsung dengan user yaitu segala sesuatu yang muncul pada layar
monitor. Desain antarmuka (Story Board) bertujuan agar program yang dihasilkan
terlihat tidak rumit atau sederhana, mudah digunakan dan menarik. Hal ini perlu
karena setiap interaksi dari konsumen pasti melalui antarmuka. Story board
merupakan rancangan kasar dari suatu tampilan atau hanya gambaran umum saja.
contoh dari story board yang mendetail adalah story board yang menggambarkan
semua yang terlihat dilayar monitor, meliputi teks, gambar, letak dan bentuk
tombol, background yang dipakai dan lainnya.
2.5. Pengenalan Program
PHP
PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus
Lerdorf, yang digunakan pertama kalinya sebagai
proyek homepage pribadinya. PHP mengalami perkembangan
sampai dengan versi terbarunya saat ini adalah PHP versi 5 beta.
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa interpreter
yang banyak digunakan dalam Internet dan Intranet, sebagai program yang
diintegrasi ke dalam Web Server seperti Apache atauMicrosoft
Internet Information Server (IIS). NamaPHP berawal dari Personal
Home Page, yang kemudian berubah menjadi rekursif, seperti juga GNU (GNU
is Not Unix).
2.6. Pengenalan Database
My SQL
MySQL merupakan software sistem
manajemen database (Database Management System – DBMS ) yang
sangat populer di kalangan pemrogramweb, terutama di
lingkungan Linux dengan menggunakan script
PHP dan PERL.
Software database ini dapat berfungsi atau berjalan
pada semua platform system operasi yang biasa digunakan (Windows,
Linux, OS/2, berbagai varian Unix).
2.8. ERD Rancangan
Database dan Normalisasi
2.7.1. ERD Rancangan
Database
Entity relationship diagram ( ERD ) diperkenalkan pertama
kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. ERD banyak dipergunakan karena dapat
menggambarkan hubungan antara entitas dengan jelas, dapat menggambarkan jumlah
entitas dan partisipasi antara entitas, mudah dimengerti oleh pemakai, dan
mudah disajikan oleh perancang database.
2.7.2. Normalisasi
Normalisasi merupakan salah satu tahap dalam proses
perancangan yang mengharuskan perancang untuk mempertimbangkan masalah space
penyimpanan (efisiensi), mencegah duplikasi dan redundancy data, consistensi,
dan integritas data dalam database yang dirancangnya. Normalisasi merupakan usaha
untuk meminimalkan, jika mungkin menghilangkan masalah duplikasi dan
inkonsistensi.
2.8. Adobe Photoshop
Adobe photoshop merupakan sebuah software yang digunakan
untuk mengolah images. Selain itu, photoshop juga bisa digunakan untuk membuat
desain website. Dibawah ini saya akan menjelaskan bagian-bagian dari program
adobe photoshop dan kegunaannya.
2.9. Macromedia
Dreamweaver 8
Aplikasi
ini dikeluarkan oleh Adobe Dreamweaver ini adalah program aplikasi yang khusus
untuk membuat aplikasi website dengan cara membuat secara visual/grafis.
Dreamweaver ini juga sudah memberikan kemudahan kepada pembuat website, karena
pada Dreamweaver sudah diberikan fitur-fitur yang memudahkan pengguna dan
mempercepat kerja.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab
ini berisikan tentang susunan pembuatan website apotek Guardian sampai selesai.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab
ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil, yang
menggabungkan teori pada bab II dengan hasil analisa yang didapat. Selain itu
juga akan diberikan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
Senin, 30 Maret 2015
kalimat dan Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat adalah suatu bahasa kecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru dan tanda tanya.
Kalimat susun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan / atau klausa. Jika disusun berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedangkan bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar dan bagian bukan inti dapat membentu kalimat luas.
Contoh 1 :
Buku ini baru terbit.
Isinya sungguh bagus!
Di mana buku ini dapat dibeli?
Contoh 2 :
1) Menulis itu mudah. (2) Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius. (3) kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu : menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengeksresikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehinga menjadi sebuah karangan utuh
Paragraph tersebut terdiri atas tiga buah kalimat. Kalimat (1) berupa kalimat dasar terdiri atas dua bagian kalimat inti, yakni : /menulis ilmiah itu/ mudah/. Kalimat (2) berupa kalimat luas tersendiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti: kemudahan menulis/ dapat dirakan/ oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius/ . Kalimat (3) berupa kalimat luas terdiri dari dua bagian inti dan dua bukan inti: kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan/ ke dalam tiga hal/ yaitu menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengkreasikan ide tersebut menjadi sebuah karangan yang lengkap.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa kalimat pertama berupa kalimat dasar, sedangkan kalimat kedua dan ketiga berupa kalimat luas.
Ciri-ciri kalimat
Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik, tanda Tanya, atau tanda seru.
Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap
Mengandung pikiran yang utuh
Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya
Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas
Dalam paragraph yaaang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi,
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.
Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
Ciri-ciri kalimat efektif:
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
• Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
• Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
• Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas
BEBERAPA CIRI KESEPADANAN
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
• Tidak terdapat subjek ganda.
• Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
• Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
• Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat
Seharusnya
• Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
• Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
• Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
• Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
· Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
· Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
• Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
• Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah
2. Repetisi
– Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
· Menghilangkan pengulangan subyek
· Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
· Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
· Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.
Mestinya menggilangkan kata ia
Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah
Seharusnya menggilangkan kata warna
Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
Jangan naik ke atas karena licin.
Seharusnya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.
5.KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
http://zegyjib.wordpress.com/matkul/bahasa-indonesia/definisi-kalimat-efektif-dan-ciri-cirinya-resume-6/
http://vanandrianto.wordpress.com/2012/04/02/definisi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-b-indo/
Kalimat susun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan / atau klausa. Jika disusun berdasarkan pengertian di atas, unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu disebut inti kalimat, sedangkan bagian yang dapat dihilangkan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar dan bagian bukan inti dapat membentu kalimat luas.
Contoh 1 :
Buku ini baru terbit.
Isinya sungguh bagus!
Di mana buku ini dapat dibeli?
Contoh 2 :
1) Menulis itu mudah. (2) Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius. (3) kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu : menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengeksresikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehinga menjadi sebuah karangan utuh
Paragraph tersebut terdiri atas tiga buah kalimat. Kalimat (1) berupa kalimat dasar terdiri atas dua bagian kalimat inti, yakni : /menulis ilmiah itu/ mudah/. Kalimat (2) berupa kalimat luas tersendiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti: kemudahan menulis/ dapat dirakan/ oleh setiap orang yang mempelajarinya secara serius/ . Kalimat (3) berupa kalimat luas terdiri dari dua bagian inti dan dua bukan inti: kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan/ ke dalam tiga hal/ yaitu menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengkreasikan ide tersebut menjadi sebuah karangan yang lengkap.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa kalimat pertama berupa kalimat dasar, sedangkan kalimat kedua dan ketiga berupa kalimat luas.
Ciri-ciri kalimat
Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik, tanda Tanya, atau tanda seru.
Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap
Mengandung pikiran yang utuh
Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya
Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas
Dalam paragraph yaaang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi,
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.
Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
Ciri-ciri kalimat efektif:
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
• Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
• Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
• Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas
BEBERAPA CIRI KESEPADANAN
• Mempunyai struktur jelas.
• Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
• Tidak terdapat subjek ganda.
• Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan
• Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
• Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat
Seharusnya
• Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
• Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
• Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
• Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
• Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
· Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
· Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
• Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
• Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas
Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah
2. Repetisi
– Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
– Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
– Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
– Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
– Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
– Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.
Dapat dilakukan dengan cara:
· Menghilangkan pengulangan subyek
· Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
· Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
· Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.
Mestinya menggilangkan kata ia
Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah
Seharusnya menggilangkan kata warna
Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
Jangan naik ke atas karena licin.
Seharusnya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.
5.KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6.KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.
http://zegyjib.wordpress.com/matkul/bahasa-indonesia/definisi-kalimat-efektif-dan-ciri-cirinya-resume-6/
http://vanandrianto.wordpress.com/2012/04/02/definisi-dan-ciri-ciri-kalimat-efektif-b-indo/
Cinta menurut pandangan ISLAM
Kata cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki erti yang sama yaitu menyukai, senang, menyayangi.Sebagaimana dalam surah Ali Imram (14) :
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.
Dari penbacaan saya terdapat satu hadis mengenai cinta,tetapi saya lupa dari siapa perawinya,disini saya kongsikan buat tatapan semua :
“man ahabba syai’an fa huwa `abduhu”, Barang siapa yang mencitai sesuatu pasti dia akan diperbudak olehnya. Berikut ini akan saya bahas erti cinta menurut Alquran.
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu),kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga,
ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain atau diri sendiri.
Didalam Al- Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “menyayangi”. Orang yang memiliki cinta jenis Mawaddah, mahunya selalu berduaan, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak biasa berfikiran lain.
2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam Al- Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni
orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologi kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.
3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga tidak menpedulikan hal-hal lain, cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis Mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, kerinduan dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tidak menyedari apa yang dilakukan. Al- Qur’an menggunakan terma Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada Nabi Yusuf.
5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. Al- Qur’an menyebut terma ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.
6. Cinta Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut terma ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya”.
7. Cinta Syauq (rindu). Terma ini bukan dari Al -Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al_Qur’an. Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahawa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
8. Cinta Kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut A-l Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Jika kita melihat kepada sejumlah kitab tafsir, maka akan ditemukan begitu banyak pendapat para ulama tentang Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah (QS Ar-Rum: 21).
Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.itulah tiga kondisi yang Allah SWT tanamkan dalam hati setiap manusia normal sebagai salah satu tanda dari kekuasaan-Nya. Pada umumnya, para ulama menafsirkan rahmah sebagai bentuk kasih sayang yang wujudnya lebih dalam dari sekedar cinta. Ia terwujud dalam sikap suami yang melindungi, mengayomi, dan tidak ingin isterinya mendapat celaka dan gangguan.
Dengan demikian, perasaan pertama yang muncul pada diri seorang suami pada isterinya adalah sakinah (ketenangan) saat berada di sisinya. Kemudian ia melahirkan perasaan cinta, dan pada tahap selanjutnya sikap kasih sayang. Sikap kasih sayang inilah yang membuat suami isteri tetap akur dan harmonis sampai pada usia senja meski dorongan syahwat dan cinta sudah melemah.
Adapun para ulama berpendapat, bahwa cara untuk mendapatkan sakinah, mawaddah, dan rahmat: Pertama, takwa kepada Allah baik dari sebelum menikah, dalam proses menikah, terlebih lagi sesudah menikah. Kedua, memahami rambu-rambu serta hak dan kewajiban suami isteri. Dan ketiga, berdoa selalu kepada Allah agar diberi sakinah. mawaddah, dan rahmah tadi Ada juga pendapat yang mengungkapkan tentang makna Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah:
Pertama, Sakinah (ketentraman). Ia bermakna kecenderungan dan kecondongan hati. Artinya seorang lelaki (suami) akan senang dan merasa tenteram jika berada di samping wanita (isterinya).
Kedua, Mawaddah (cinta). Menurut Mujahid maknanya adalah jima (persetubuhan antara suami isteri). Namun, secara umum maknanya adalah kecintaan suami kepada isterinya.
Ketiga, Rahmah (kasih sayang). Ada yang menafsirkannya dengan kelahiran anak, sebagaimana bunyi firman Allah pada surah Maryam ayat 2 dan 7, yang menyebutkan anak sebagai rahmat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Rujukan : kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin dan taksir Al-Quran.
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.
Dari penbacaan saya terdapat satu hadis mengenai cinta,tetapi saya lupa dari siapa perawinya,disini saya kongsikan buat tatapan semua :
“man ahabba syai’an fa huwa `abduhu”, Barang siapa yang mencitai sesuatu pasti dia akan diperbudak olehnya. Berikut ini akan saya bahas erti cinta menurut Alquran.
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu),kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga,
ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain.
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemahuan orang lain atau diri sendiri.
Didalam Al- Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “menyayangi”. Orang yang memiliki cinta jenis Mawaddah, mahunya selalu berduaan, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak biasa berfikiran lain.
2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis Rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya disbanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meskipun untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam Al- Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni
orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologi kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta Mawaddah dan Rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin,dunia akhirat.
3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga tidak menpedulikan hal-hal lain, cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis Mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, kerinduan dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) biasanya seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tidak menyedari apa yang dilakukan. Al- Qur’an menggunakan terma Syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada Nabi Yusuf.
5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tegas membangunkannya untuk solat, membelanya meskipun salah. Al- Qur’an menyebut terma ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini khusus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”.
6. Cinta Shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al- Qur’an menyebut terma ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).
Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: “Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya”.
7. Cinta Syauq (rindu). Terma ini bukan dari Al -Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al_Qur’an. Dalam surah Al `Ankabut ayat 5 dikatakan : “bahawa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba”. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
8. Cinta Kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meskipun sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut A-l Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
Jika kita melihat kepada sejumlah kitab tafsir, maka akan ditemukan begitu banyak pendapat para ulama tentang Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah (QS Ar-Rum: 21).
Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.itulah tiga kondisi yang Allah SWT tanamkan dalam hati setiap manusia normal sebagai salah satu tanda dari kekuasaan-Nya. Pada umumnya, para ulama menafsirkan rahmah sebagai bentuk kasih sayang yang wujudnya lebih dalam dari sekedar cinta. Ia terwujud dalam sikap suami yang melindungi, mengayomi, dan tidak ingin isterinya mendapat celaka dan gangguan.
Dengan demikian, perasaan pertama yang muncul pada diri seorang suami pada isterinya adalah sakinah (ketenangan) saat berada di sisinya. Kemudian ia melahirkan perasaan cinta, dan pada tahap selanjutnya sikap kasih sayang. Sikap kasih sayang inilah yang membuat suami isteri tetap akur dan harmonis sampai pada usia senja meski dorongan syahwat dan cinta sudah melemah.
Adapun para ulama berpendapat, bahwa cara untuk mendapatkan sakinah, mawaddah, dan rahmat: Pertama, takwa kepada Allah baik dari sebelum menikah, dalam proses menikah, terlebih lagi sesudah menikah. Kedua, memahami rambu-rambu serta hak dan kewajiban suami isteri. Dan ketiga, berdoa selalu kepada Allah agar diberi sakinah. mawaddah, dan rahmah tadi Ada juga pendapat yang mengungkapkan tentang makna Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah:
Pertama, Sakinah (ketentraman). Ia bermakna kecenderungan dan kecondongan hati. Artinya seorang lelaki (suami) akan senang dan merasa tenteram jika berada di samping wanita (isterinya).
Kedua, Mawaddah (cinta). Menurut Mujahid maknanya adalah jima (persetubuhan antara suami isteri). Namun, secara umum maknanya adalah kecintaan suami kepada isterinya.
Ketiga, Rahmah (kasih sayang). Ada yang menafsirkannya dengan kelahiran anak, sebagaimana bunyi firman Allah pada surah Maryam ayat 2 dan 7, yang menyebutkan anak sebagai rahmat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Rujukan : kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin dan taksir Al-Quran.
Langganan:
Postingan (Atom)